REMARRY [9/END]

Remarry Taeyeon And Tiffany Meet
Remarry Taeyeon And Tiffany Meet

Author :Go-Kim Family

Cast :

  • Kim Taeyeon
  • Hwang Tiffany
  • Kwon Yuri
  • Jung Jessica
  • Lee Sunny
  • Choi Sooyoung
  • Kim Hyoyeon
  • Seo Ju Hyun
  • Im Yoon Ah
  • Josephine Liu (Amber)
  • Jung Soojung (Krystal)

Genre :Gender Bender, Romance, Sad Romance

Rating :PG-17+

Length :Series

Disclaimer:

 I just do my own imagination. The fictional character and the others aren’t mine. They belong to themselves. Please enjoy and comment on it if just you want. I really appreciate speak reader.

Copyright. ©go-kimfamily09 . All right reserved

Thank you! And have a nice day! ^-^

.

.

.

From : Kim Taeyeon

You should come, okay? We are getting married tommorow. Don’t be jealous, cause you still my pretty ice princess. See you, love you.

Jessica mengetuk layar ponsel yang sontak menutup pesan yang baru saja ia lihat. Menyeruput segelas coklat hangat yang menggoda diatas meja. Matanya melirik layar ponselnya, memandangi fotonya dengan seseorang di Disney World Hongkong. Tangannya yang bebas, menyentuh sudut foto lelaki yang berpose sedang mencium pipinya.

Matanya entah kenapa memanas. Ingin rasanya menangis. Melepaskan segala rasa yang menyiksa perasaannya.

Tapi tidak, bukan itu yang harus ia lakukan. Ia harus bahagia juga.

“ternyata semuanya telah berakhir.” bola matanya bergerak ke atas dan ke bawah, merekam wajah tampan Taeyeon yang terpampang di ponselnya. Ia menghela nafas sebelum beralih menatap jalanan lenggang. “seharusnya dari awal aku tidak memilih untuk datang kesini lagi. Ini lebih menyakitkan seperti yang ku kira.”

Sejak detik Taeyeon mengiriminya pesan hingga sekarang, ia mulai menyesali segalanya. Menyesal bahwa dia terlalu nekat untuk kembali ke masa lalu yang tak pernah bisa terhapus dari benaknya.

Ternyata hubungannya dengan Taeyeon sudah benar-benar berakhir. Sangat lama, sejak lelaki itu melepasnya pergi. Dan ia tak pernah bisa menyadarinya. Karena Jessica terlalu menyayangi kenangan masa lalunya.

Terlalu sayang.

mwo? Aku hanya ingin melakukannya ayah. Kau pernah bilang aku tidak akan pernah bisa mendapatkan gadis seperti Tiffany lagi kan?” lelaki itu menggenggam erat tangan Tiffany, sesekali melirik saat kejenuhan akan suasana mulai merengkuhnya erat.

“setidaknya kita tidak membicarakan hal sepenting ini lewat telepon, Taeyeon-ah. Dan! Tak bisakah kau tunda pernikahanmu sampai bulan depan?!”

andwe!! Semuanya sudah siap untuk besok. Jangan merusak rencanaku ayah!” bentaknya cukup keras.

“kau benar-benar tidak sopan. Bagaimana kau bisa menikah tanpa ada ayah di sana?!” Tiffany memberi tanda dengan tangannya, menyuruh Taeyeon untuk berhenti melawan. Tapi tampaknya lelaki itu sulit sekali untuk di beritahu.

“tentu bisa.” ia menepuk kening.

“ayah saja tidak pernah mengajakku untuk melihat pernikahanmu dengan ibu.” mulutnya menganga mendengar apa yang Taeyeon katakan. Selama ini Tiffany tidak tahu bahwa Taeyeon benar-benar lelaki bodoh cap aneh.

“yah!! I-paboya!!! Kau bahkan belum lahir!!”

Taeyeon terkekeh pelan lalu melihat adik dan calon iparnya. “makanya kau harus datang. Oh ya, bukan aku saja yang menikah, Yoona juga akan menikahi seseorang. Aku yakin kau akan menyukainya, ayah. Adik iparku, dia terlihat seperti bidadari.”

“yah k—”

“jika ayah ingin melihatnya, datanglah besok keLuxury Wedding Hall Seoul, aratjyo?! Bye!

Tahu bahwa ia akan mendapat omelan panjang dari ayahnya, Taeyeon dengan cepat berbicara sebelum memutus sambungan lalu mencabut batere di ponselnya. Telinganya sudah mulai memerah karena terlalu lama berada dalam panggilan.

“bagaimana hyung? Apa ayah setuju kalau aku menikah?”

geureom, ayah mana yang tidak ingin anaknya menikah? Apalagi kalau dia melihat Seohyun langsung, ia pasti akan gembira.”

“tapi—apakah kita tidak terlalu terburu-buru? Oppa baru saja mengenalku. Dan yang mengenal baik aku adalah Yoona dan Fany unnie.” sela Seohyun, membuat Taeyeon tersenyum. Ia baru ingat kalau hanya dia yang baru mengenal Seohyun. Dan tentang bagaimana bisa Tiffany mengenal Seohyun, itu karena Seohyun adalah adik Yuri yang sebelumnya tinggal di Kyoungsan-do. Karena mereka teman, tak menutup kemungkinan jika dulu Tiffany sering pergi ke rumah Yuri.

“ah~kau benar. Tapi tak apa, oppa tidak pernah meragukan pilihan Yoona. Dia pasti bisa memilih mana yang baik di usianya yang sudah duapuluhlima tahun. Benarkan Yoong?” Taeyeon memandang Yoona yang kini memberi smirk sok padanya.

“melihat seringaian itu, aku benar-benar ingin mencabut perkataanku.”

Mereka semua tertawa kecil mendengar lelucon ringan yang di buat Taeyeon. Lelaki itu melirik satu per satu orang yang ada di dalam ruangan kerjanya. Tersenyum ketika menangkap sosok cantik Tiffany di matanya. “semuanya beres, undangan sudah tersebar, ayah sudah tau, dan tentang keluargamu di L.A—apa mereka terkejut?”

ne, tapi aku sudah menjelaskan bagaimana kita bisa bercerai, kemudian menikah lagi. Mereka senang karena kita akhirnya bisa rujuk lagi.”

“jadi mereka datang besok?”

“tidak, ayah harus terbang ke Mesir.”

“okay, Jessica sudah tau, Yuri, Sooyoung, dan juga Sunny.” Taeyeon menutup notenya lalu memandang Tiffany semangat.

“WE—GET—MARRIED!!!!!!” pekiknya kegirangan.

Udara begitu segar, langit pun cerah. Seperti pertanda baik. Taeyeon menatap pantulan dirinya dicermin. Sesekali lelaki itu berpose seperti model dalam majalah. Pemilik K corporation itu terlihat begitu tampan dengan balutan kemeja putih dan dasi kupu-kupu pink dikerah lehernya. Ditambah lagi dengan jas putih bertabur butiran permata yang ia kenakan, membuatnya semakin bersinar. Tak lupa ia menyematkan setangkai bunga mawar merah disaku jasnya.

Sebuah senyuman manis lekas membentuk bibirnya. Ia yakin tidak akan ada yang bisa menolak pesonanya. Terbukti dari dua penata rias yang mematung di belakangnya.Tak salah selama ini ia bekerja sebagai direktur perusahaan fashion ternama di Korea. Sangat menarik dipandang mata dan begitu fashionable.

Hanya satu kata. Perfect.

Tak ada kata lain yang pantas, selain sempurna.

Ia berbalik kemudian menunduk sebentar, mengucapkan terimakasih pada dua orang yang ada dihadapannya sekarang. Tanpa mereka, ia tidak akan bisa setampan ini. “gamsahamnida.

Dengan cepat Taeyeon menyambar kunci mobilnya, berlari keluar dari butik tempatnya memesan baju pengantin. Ya, lelaki itu memutuskan untuk memisahkan tempat fitting baju pengantinnya dengan Tiffany. Ia tidak ingin gadis itu lebih dulu melihatnya setampan ini, dan begitu juga sebaliknya. Ia tidak ingin jatuh hati pada Tiffany saat gadis itu memakai gaun pengantin.

Biar semua ini menjadi kejutan untuk mereka nanti.

“haah~ Kim Taeyeon kajja!

Mobil bugatti veyron berwarna putih itu melesat membelah jalanan. Taeyeon tak ingin menunda waktu, apalagi harus terlambat di acara pernikahannya sendiri. Dimana dia harus meletakkan wajahnya nanti?

Sembari menunggu dirinya sampai, Taeyeon melayangkan pikirannya. Berkhayal tentang keluarga bahagia yang akan segera ia miliki. Apa nama yang cocok untuk anaknya?

Kim—

“Kim Yeon Mi?” Taeyeon menggelengkan kepalanya.

nuguyo hettneun dae? Kim Tae Hwang?”

TUK

Ia membenturkan pelan kepalanya ke jendela mobil. “aish! Why so cheesy?” omelnya. Baru kali ini ia seperti ini. Sempat-sempatnya ia berpikir membuat nama dari namanya dan Tiffany. Ini terlalu—

Err~

“bagaimana kalau Stepphen? Edward? Cullen? Atau JohnJohn?” kini ia mendesah. Nama itu terlalu ke-barat-baratan.

“baiklah, aku menyerah!”

Akhirnya ia berhenti, kembali berfokus pada jalanan lenggang dihadapannya. Sudah hampir duapuluh menit dan ia belum juga sampai. Haruskah dia mempercepat laju mobilnya lagi? Agar bisa membuatnya cepat sampai di wedding hall, tempat Tiffany dan teman-temannya menunggu. Taeyeon melirik jam tangannya lagi, memastikan kalau ia tidak akan terlambat.

Senyumannya semakin melebar saat melihat persimpangan jalan yang tak jauh dari posisinya sekarang. Taeyeon membanting setir ke kanan, membelokkan besi bergerak itu ke kanan. Menginjak pedal gas, seketika ia merasa seperti terbang.

Perlukah ia membuat hari ini tidak terlupakan?

CIITTT!!!

Tanpa memikirkan orang yang memandang heran kearahnya Yoona terus berlari menuju tempat Tiffany berada. Lelaki itu sudah tidak memikirkan apapun lagi sekarang. Yang ada diotaknya hanya apa yang harus ia katakan pada Tiffany tentang kabar yang ia dapatkan dari ‘kakaknya’.

BRAK

Gadis yang tengah asik menatap pantulan cermin seketika terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu. Menemukan seseorang dengan nafas tersengal-sengal berlari kecil mendekatinya yang masih duduk manis didepan meja rias.

“ada apa Yoong? Apa pernikahannya sudah mulai?” ujarnya lalu berdiri, ia ingin memeriksa penampilannya sekali lagi.

“hem, sudah dimulai sejak lima menit lalu.”

Tiffany merapikan letak tiara dikepalanya.“kau datang untuk menjemputku?”

“tidak. Bukan karena itu. Tapi ini tentang Taeyeon hyung—

Tiffany menghentikan acara menyisir rambutnya, menatap Yoona tak mengerti. “Taeyeon? ada apa dengan Taeyeon?” matanya berusaha menyelusuri arti pancaran mata lelaki dihadapannya.

Yoona mengatur nafas, mengisi paru-parunya dengan udara terlebih dahulu. Akan sulit baginya menjelaskan kalau nafasnya masih memburu seperti ini. Tiffany yang sudah tidak sabar, mulai menghentakkan kakinya berkali-kali.

“cepat jawab aku!”

Yoona menghela nafasnya lalu mengunci pandangannya di mata Tiffany yang mulai berair. “tadi Taeyeon hyung menelponku dan tak lama setelah itu—aku mendengar suara—suara keras seperti—”

Tangan Tiffany mulai mencengkram sisi gaun putihnya yang berenda. Matanya pun semakin memanas menahan tangis. Ia tidak ingin mendengar apapun sekarang. Sebab ia tau pasti ini akan menjadi hal buruk dan ia tidak ingin pikirannya kacau.

“Taeyeon pasti akan datang.” ujarnya yakin.

“aku yakin suamiku akan datang.” suaranya mulai bergetar. Yoona menggenggam erat tangan Tiffany. Hatinya mulai goyah.

“Kim Taeyeon akan datang, ya kan?” tak seharusnya ia menanyakan kepastian itu.

noona-ya..Taeyeon hyung—dia kecelakaan dalam perjalanan kemari.”

DEG

Seperti ribuan pedang menghunus jantungnya, Tiffany membelalakkan matanya. Tak sanggup ia berkata, lidahnya kelu bersama airmatanya yang meleleh. Ia selalu di bingungkan oleh keadaan seperti ini. Ia masih tak mengerti kenapa semuanya selalu berakhir menyedihkan seperti ini.

Bukan seperti ini yang ia inginkan.Ini tidak seperti yang ia bayangkan. Taeyeon seharusnya datang dan—menikah dengannya. Tapi—

Tiffany menghempaskan kasar tangan Yoona, berlari meninggalkan lelaki itu menuju ruang utama. Ia merasakan kedua lengannya pegal karena harus menenteng gaun seberat lima kilo. Tapi ia tidak peduli, meski ia mulai terisak, Tiffany tidak peduli. Karena ia harus melihat dan memastikannya sendiri.

Orang-orang sudah berkumpul. Keluarganya, ayah Taeyeon, dan semua kerabatnya telah datang untuk menyaksikan pernikahan mereka. Pastur yang akan menikahkan mereka juga sudah berdiri di belakang podium.

Larinya terhenti ketika kakinya menginjak panggung beralaskan karpet merah. Semua orang menatapnya kaget. Bagaimana tidak, pengantin wanita seharusnya datang jika pengantin pria sudah berada dipanggung. Dan seharusnya ia datang dari belakang. Pastinya berjalan dengan anggun. Tidak berlarian seperti ini.

Matanya mulai mencari keberadaan Taeyeon.

“Kim Taeyeon!!” panggilnya keras. Orang-orang mulai berbisik satu sama lain. Ayah Taeyeon, Sooyoung, Sunny, Jessica dan Yuri yang ada disana, langsung berlari menghampiri Tiffany. “Fany-ah~” Yuri menyentuh kedua pundak Tiffany.

“dia mencari Taeyeon, Yul.” Jessica berucap berusaha tetap tenang. Ia tidak mau termakan suasana. “aku tau. Tapi kenapa?” tanyanya menoleh.

“Kim Taeyeon belum juga datang.” jawab Sooyoung. “padahal acara sudah dimulai.”

“yah!! Kim babo!! Palli nawa!!” teriaknya masih tidak membawakan hasil. Yuri mengikuti arah pandangan Tiffany yang tak tentu. Apa sebenarnya yang terjadi sini? —pikirnya.

Lelaki itu mencengkram lengan Tiffany keras. “Fany-ah ada apa?!!” ia ikut berteriak. “jangan terlalu kasar Yul. Dia sedang kacau.” perintah Sunny.

“apa kalian tidak bisa menelpon Taeyeon?” ayah Taeyeon memandang semua orang yang berusaha menenangkan calon menantinya, tapi tatapannya jatuh pada Jessica. Hanya gadis itu yang ia kenal baik selain Tiffany.

“Kim Taeyeon!!! Keluarlah!!!” Tiffany kembali berteriak, ia menatap kedepan. Terlihat dari pintu masuk, Yoona berlari bersama Seohyun yang berpakaian sama sepertinya.

unnie!!” Seohyun terlihat khawatir dan langsung menghampiri Tiffany.

“Kim Taeyeon…” lirihnya. Tiffany tampak seperti orang gila saat ini. Ia tidak bisa tenang bahkan menarik nafas pun rasanya tidak mungkin.

noona!” kini Yoona memegang lengannya.

“suamiku datang, ya kan? Orang itu pasti datang, kan?” tanya Tiffany pada Yoona. Berharap telinganya salah mendengar penjelasan Yoona di ruang rias tadi.

“ya kan?” Yoona tidak menjawab dan itu membuat Tiffany semakin menggila dengan pemikirannya. “tidak mungkin Taeyeon—”

“KIM TAEYEON!!!” pekiknya sangat keras. Air matanya meluap, isakannya meluncur dari bibirnya. Kedua matanya tertutup, takut-takut jika Taeyeon benar-benar tidak akan datang. Tapi Tiffany lekas membuka matanya saat mendengar alunan suara gitar yang menyapa telinga.

(dengarkan lagu Jung Yup—Nothing Better)

Taeyeon berjalan gagah bersama gitar dalam pelukannya. Jemarinya dengan lihai memetik benda bersenar itu. Mata semua orang tertuju padanya, termasuk Tiffany. Betapa bersyukurnya gadis itu bisa melihat sosok Taeyeon disini. Ia tahu satu hal yang tak pernah ia ragukan.

Taeyeon tidak akan pernah meninggalkannya.

Lelaki itu mulai membuka mulutnya, bernyanyi dihadapan semua orang dengan suaranya yang merdu bak aliran sungai yang hangat. Siapapun yang mendengarkannya bernyanyi pasti akan berhasil membuat bulu kuduk berdiri.

 

Nega onjen-ga watdon noye olgureul giokhe
Momcwo itdon nemameul, mipgedo gojangnan ne gaseumeul
Noye hwanhan misoga swipgedo yon-goya

Satu hari kau muncul dalam hidupku
Dan aku masih ingat wajahmu di hari itu
Jantungku berhenti seketika

Tanpa tersadar Taeyeon sudah berdiri dihadapan Tiffany, matanya menatap lekat mata gadis itu.

Geure geurotge nega noye sarami dwen-goya
Motnatdon nechuok deuri ijen giokjocha anna
Nareul kkokjapeun soni bomchorom ttatteuthaeso

Kau mengambil hatiku yang tak berfungsi
Dan dengan senyum cerahmu
Itulah caramu dapat dengan mudah membuka hatiku

Ije kkumchorom nemameun
Geude gyote gamanhi momcwosoyo
Hansun-gan do kkeji anneun kket opneun kkumeul kkwoyo

Memang benar, bahwa itu adalah bagaimana aku menjadi (laki-laki) mu
Semua kenangan yang tidak menyenangkan, tidaklagi ku ingat
Karena tangan yang memegang erat-erat
yang hangat seperti musim semi

 

Taeyeon meraih tangan Tiffany dan meletakkan didadanya yang berdegup sangat kencang. Hanya untuk Tiffany jantungnya bisa berdetak secepat ini.

Ijesumchoromnegyote
Hangsangswimyogeurotgeissojumyon
nothing better nothing better than you
nothing better nothing better than you

Dan sekarang seperti bernapas,
Jika kau selalu beristirahat di sisiku
Jika kau selalu tetap dengan cara ini
Tidak ada yang lebih baik tidak ada ada yang lebih baik darimu
Tidak ada yang lebih baik tidak ada ada yang lebih baik darimu

 

Tak ada petikkan gitar, tak ada suara merdu Taeyeon lagi, sunyi, senyap, sepi. Taeyeon tersenyum malu diwajahnya yang memerah. Tak pernah sekalipun ia memikirkan hal gila seperti ini. Bahkan pesta pernikahannya hampir hancur karena ulahnya.

Rencananya berhasil, semua orang tidak akan penah melupakan hari ini. Hari dimana ia akan menikahi gadis paling cantik di dunia.

Taeyeon menatap teman-temannya bergantian, merasa harus meminta maaf ia menundukkan badannya sebentar. “ku rasa ini sedikit gila. Maaf.” ujarnya. “kau memang gila.” Yuri berdecak lalu pergi. Duduk kembali di kursinya.

“apa isi otakmu itu, hah? Babo!” Sunny berniat menjitak kepalanya tapi ia sadar kalau sekarang mereka sedang jadi bahan tatapan semua orang. “kajja Youngie.” ajaknya.

“ayah hampir memesan peti jenazah untukmu!” umpat ayah Taeyeon membuatnya tersenyum. “maafkan aku ayah dan terima kasih sudah dating.” Taeyeon melihat sebentar ayahnya yang kembali duduk sebelum melihat Jessica yang menatapnya mematikan. “mian.” singkatnya dan Jessica langsung pergi dari hadapannya.

“ku kira dia akan marah padaku.”

“kau hebat hyung. Ini adalah pernikahan paling buruk yang pernah terjadi. Ku rasa.” canda Yoona langsung mendapat pukulan keras dilengannya dari Seohyun. “dan bisa-bisanya kau melibatkan aku dalam lelucon ini!”

Yoona memperlihatkan gigi ratanya. “mian.

“bisakah kita memulai pernikahannya sekarang?” Taeyeon menoleh ke belakang Tiffany, itu suara pastur. Taeyeon tertawa kecil melihat bagaimana wajah pucat pastur itu berdiri di depannya.

“silakan dimulai.” jawabnya.

Taeyeon, Yoona, berdiri berhadapan dengan Tiffany dan Seohyun. Tatapan mereka tak henti-hentinya bertemu. Tatapan Seohyun begitu lembut menatap Yoona, begitu juga Yoona. Hingga tak jarang mereka tersenyum malu.

Tapi tidak dengan tatapan Tiffany pada Taeyeon terkesan dingin dan membunuh. Itu membuat Taeyeon sesekali menghindari tatapan calon istrinya.

“bersediakah kau, Kwon Seohyun menikah dengan Kim Yoona?”

Seohyun mengangguk. “saya bersedia”

“dan untukmu Kim Yoona, apakah kau bersedia menikah dengan Kwon Seohyun?”

Lelaki itu tersenyum lalu menatap pastur. “saya bersedia.”

“karena kalian berdua bersedia, dan Tuhan mempertemukan kalian pada takdir yang membahagiakan. Kim Yoona dan Kwon Seohyun, kalian resmi menjadi suami-istri.”

Mereka berdua berpelukan sebentar, Yoona mengecup bibir Seohyun sebelum mereka kembali ke posisi masing-masing. Saling pandang dan saling melemparkan senyuman.

“dan untuk kalian berdia.” Pastur menatap Tiffany dan Taeyeon bergantian.

“Tiffany Hwang, apakah kau bersedia menjadi istri dari seorang Kim Taeyeon yang hampir mengacaukan pesta pernikahannya sendiri?” Taeyeon sontak menatap pastur tajam. Sedangkan yang ditatap hanya bisa tersenyum.

Kembali Taeyeon menatap Tiffany yang masih saja diam. “Ppany-ah.” panggil Taeyeon pelan. Bukannya mendapat jawaban Taeyeon malah menerima tamparan keras dari Tiffany. Ia memegang pipinya. “dasar tolol! Nappeun namja!” decak Tiffany berniat menampar Taeyeon lagi sontak Taeyeon menutup mata. Tapi tidak merasakan pipinya panas, ia merasakan hangat tubuh seseorang yang mendekapnya.

“aku bersedia menjadi istri dari orang bodoh ini.” ujar Tiffany pelan.

Terdengar helaan nafas memenuhi setiap sudut ruangan. “dan kau Kim Taeyeon yang bodoh, apakah kau bersedia menerima Tiffany Hwang menjadi istrimu?”

“tentu aku bersedia.”

“maka jadikanlah segala ucapanmu sebagai janji yang mengikat kalian dalam satu ikatan tulus yang suci. Kim Taeyeon, Tiffany Hwang, kalian resmi menjadi suami-istri.”

“silakan cium pasanganmu.”

Tak pernah ia berpikir hari ini akan datang, membuka lembaran cerita baru untuknya bersama Tiffany. Meski pernikahan mereka yang dulu adalah pernikahan yang indah karena ditemani ibunya, Taeyeon tak pernah sekalipun menyesal menikahi Tiffany sekarang, untuk kedua kalinya. Karena meskipun ibunya tidak berada disini bersamanya, Taeyeon merasakan kalau ibunya melihatnya dari atas sana.

Dan dia bahagia, karena Tiffany mirip sekali dengan ibunya.

“terima kasih.” bisik Taeyeon sebelum menyapukan bibirnya di atas bibir Tiffany.

Rumput-rumput melambai padanya. Jessica menutup mata sekejap sebelum gadis itu membukanya lagi dan menatap lelaki tinggi yang berdiri disampingnya. Setelah pernikahan Taeyeon selesai, ia dan Kwon Yuri memutuskan untuk pergi ke taman belakang gedung. Disini mereka adalah korban atas cinta yang tak pernah sampai. Jadi apa salahnya berbagi pengalaman. Toh mereka belum sempat bertemu.

“bagaimana? Perasaanmu?” tanya Jessica memecahkan suasana hening diantara mereka.

Yuri menoleh. “senang, sedih, kecewa, bangga—tapi aku tak tau yang mana yang aku rasakan?”

“ini pasti berat bagimu.” ujarnya. “buatmu juga, ya kan?”

Gadis itu tersenyum kecil lalu mendesah pelan. “kau selalu bercerita tentang cinta pertamamu padaku saat di L.A, aku yakin ini juga memberatkanmu.” lanjutnya.

“memang sakit. Tapi harus bagaimana lagi. Menikah dengan Tiffany adalah pilihannya. Meski aku merasa seperti di buang, aku bahagia karena akhirnya dia bisa memutuskan hubungan yang selama ini masih aku harapkan padanya. Ini lebih baik sakit sekarang daripada aku harus sakit hati dibelakang nanti.”

Seksama Yuri mendengarkan setiap perkataan Jessica. Gadis cantik yang ia kenal di L.A ini sudah semakin dewasa dibandingkan sejak pertama kali mereka bertemu. Sangat cerewet dan kekanak-kanakkan.

“kau semakin dewasa, Sica.”

Mendengar apa yang Yuri katakan, ia langsung mengubah sorot matanya menjadi tajam ke arah lelaki itu. “apa maksudmu?! Kau ingin mengejekku tua?!!”

“bukan, hanya saja sifatmu sudah berubah sedikit lebih dewasa.” Yuri tersenyum manis lalu mengacak pelan rambut Jessica yang terurai.

“ku kira kalian juga harus berpacaran!!!”

Jessica dan Yuri menoleh kebelakang, menemukan pasangan Taeyeon dan Tiffany disana. Mereka berjalan mendekat, Taeyeon ke Jessica sedangkan Tiffany ke Yuri.

“kenapa kau bisa ada disini?” tanyanya pada Taeyeon yang kini telah berada tepat didepannya. “karena ingin bertemu dengamu.” jawab Taeyeon asal. Lelaki itu tidak peduli bagaimana Jessica berpikir bahwa Tiffany akan salah paham padanya, karena Tiffany tidak akan.

“bicara apa kau.” Jessica mencubit pinggangnya lumayan keras. “aww..”

“apa yang kau lakukan disini, Fany-ah?” kali ini Yuri bertanya, mencoba mencari alasan kenapa bisa-bisanya mereka meninggalkan tamu dan memilih bertemu dengannya. “bertemu denganmu.” persis seperti jawaban Taeyeon. “Fany-ah…” Yuri memperingatinya dengan nada sedikit manja.

“dia tidak akan salah paham padamu. Kami sudah menikah, apa yang harus di khawatirkan lagi.”

“yang ada kami malah mengkhawatirkan kalian.” timpal Taeyeon. “kami?” Jessica dan Yuri menjawab bersamaan.

“ya.” begitu juga Taeyeon dan Tiffany.

Jessica memberi tanda pada Yuri agar tidak ikut menjawab. “tapi kenapa?”

“karena ku kira kalian cocok menjadi pasangan. Apa lagi kalian sudah mengenal dengan baik satu sama lain.” Taeyeon dengan nada tenang menjawab.

“tapi—”

“cinta bisa tumbuh asalkan kau bisa membuka hatimu untuk orang lain. Maka dari itu aku bisa melepaskanmu, Sica. My pretty ice princess.

“ish kau ini!!!” keras Jessica memukul lengan Taeyeon, lelaki itu meringis.

Tapi mereka malah tertawa bersama. Jessica menatap pasangan itu senang, mungkin benar apa yang Taeyeon katakan. Dia tidak pernah bisa move on karena ia tidak pernah mencobanya. Dan ia harus memulainya dari sekarang. Siapa tau ia bisa menemukan seseorang yang dapat mengisi lagi rongga di hatinya. Memberikan kehangatan yang berbeda diseluruh perasaannya.

Dia tidak ingin kekasihnya nanti, sama seperti Taeyeon. Karena untuk kedepannya, ia ingin merasakan kasih sayang yang berbeda.

“haruskah kami memanggil kalian, TaeNy?” usul Jessica.

Three years later…

Oeekk~ oeekk~ oekkk~

“sayang, bagaimana caranya menganti popok??” teriak Taeyeon frustasi.

“tunggu sebentar sayang!!!” ia menerima balasan teriakan dari Tiffany.

“cepatlah, mereka benar-benar berisik.” Taeyeon mulai mengacak rambut pendeknya yang baru saja ia potong beberapa hari lalu.

Menunggu Tiffany keluar dari kamar mandi Taeyeon merenggangkan ototnya yang terasa kaku. Tanpa sengaja matanya menangkap sebuah frame foto yang menghiasi dinding kamarnya.

neomu kyeopta.” bangganya.

Taeyeon tertunduk gelisah didepan ruang operasi. Memainkan kedua kakinya sembari menunggu waktu yang terasa begitu lambat beranjak. Sudah sekitar dua jam Tiffany berada didalam, lampu diatas kepalanya pun masih bersinar merah.

 “argh!! Kenapa semenegangkan ini?” tangannya bertaut, terkadang meremas satu sama lain.

Lantai bercorak kecoklatan dibawah menjadi objek pandangannya. Tak pernah sekalipun ia berpikir bahwa menunggu orang operasi setegang ini. Bahkan untuk ukuran lelaki sepertinya hal ini bukanlah apa-apa. Hari ini ia bisa merasakan bagaimana menjadi suami-suami dalam drama Korea yang ia tonton beberapa hari lalu.

Otaknya mulai berpikir yang aneh-aneh. Kembali memutar memori lama yang membekas dibenaknya. Ia sangat ingat saat dia harus menahan sakit yang sangat ketika dia di operasi beberapa bulan lalu. Sungguh menyakitkan. Dan sekarang melihat Tiffany sama sepertinya, itu membuatnya sedikit khawatir.

Khawatir jika ia tidak bisa memegang dunia nyata dan malah tenggelam dalam dunia semu yang tentu saja akan membunuhnya.

“oh~ ayolah. Berhenti menyala!!” bentak Taeyeon pada lampu operasi.

Lelaki itu mulai berjalan-jalan memutar. Kakinya entah kenapa semakin bergetar. “aigoo!” umpatnya menatap pintu ruang operasi. Seketika ia memekik. “ah~ kau mengagetkanku!”

Betapa terkejutnya ia saat mendapati dokter tengah berdiri diambang pintu dengan senyuman misterius yang tampak akan membuat jantungnya semakin berdetak tak karuan.

“ba—bagaimana keadaan istriku?” dokter Yoon menunduk sebentar lalu menepuk bahu Taeyeon.

“selamat, anakmu kembar.”

DING DONG

Belum sempat ia menikmati rasa bahagianya ia saat itu, suara bel pintu memaksanya berlari keluar kamar. “nuguseyo?”

CEKLEK

Saat ia membuka pintu, tak ada seorang pun yang ia temukan kecuali sebuah amplop berwarna biru dengan hiasan manik-manik didepan pintunya. Taeyeon perlahan mengambilnya, membukanya dan melihat apa isinya.

Betapa terkejutnya dia melihat dua orang dalam foto yang ada didalam kertas itu. “sayang~ ku kira kita harus bersiap lusa. Yuri dan Jessica akhirnya menikah~”

TAENY FAMILY AND KIM YEON MI (GIRL), KIM TAE HWANG (BOY)

R3 (2)

FIN

Hahahaha..gimana nih ama part terakhir. Author Cuma bisa ampe segitu ajah..

Mohon maaf karena lama, kalo ada salah kata, kalo ada taeyeon di hati fany#ehh??

So thank to everyone that love this fanfic. Gue Cuma bias menghadirkan kisah seperti ini. Semoga suka. Dan sayang banget author harus hiatus beberapa waktu karena ada project penting. Tapi nantikan TOPY dan FANFIC lainnya. Meski agak lama….

Buat request.an…maaf belom bisa nepatin. Karena author sibuk banyak bgt tugas yang harus dikerjain…

Akhir kata..

Good bye days..

Love you..

Bye bye#bow

39 thoughts on “REMARRY [9/END]”

  1. wuaaa udah main tamat aja nih. hahhahahahahah kirain keclakaan beneran. sial ini taeng main main. ikutan geregetan sm tae ini hahahah fany yg sabar ya. ini bakal ada sequelnya kak? yusic gimana mereka jatuh cinta gitu? hahahahaah sip sip ditunggu cerita yang pain
    pssst aku ganti Id. dulu IDku valerin jagoan teplok, aku ganti jadi ini hahah *gak penting* pai pai

  2. sumpah deg degan aku… kirain tae beneran kecelakaan -_- dasar *jitaktaeng

    dan akhirnya happy ending \(^o^)/ anaknya taeny kembar..

    dan yulsic bisa move on juga dari taeny hahaha dan akan nikah juga

  3. Kirain beneran tuh Taeng kecelakaan. Eh, untungnya kagak 🙂
    Huaaaa, anaknya kembar sweet ^^
    Next fanfic nih, ditunggu 😀

  4. untung aja ending nya taeny…. gue udah mkir yg enggak”, tkut taeng knapa”…..yowesss d’tunggu ff barunya

  5. end jg nie ff kyaaaa…..

    eaaa taeny yulsic oksip thor berakhir bahagia…tp itu gue kira beneran si taeng kecelakaan ternyata ahay…..hohoho
    tung hanya akal* si taeng aj n.n

    thor ditunggu ff taeny lainnya yg ceritanya ng kalah keren ma yg ini hehe
    fighting 🙂

  6. Waaah kerrren,, leluconny manis banget saat pura2 kecelakaan. Moga author gk lama2 hiatusny,,, dtunggu karyany secepatny y ^.^

  7. Aduh taeyeon bner2 gila bkin jntungan smua orng tpi untunglah akhirx smuax brakhir dgn bhagia yoonhyun dan yulsic jga mnikah…..
    Hiatusx jgn kelamaan yach thor….

  8. Annyeong … Gue udh pngen nangis aj pas taeng d blang kclakaan… Brsa deg degn gmna gtu… Akhirny happy ending… Yulsic jg akhirnya nikah.. Oy gmna kbar yoonhyun?? Ankny seumuran ank taeny dunk?? Sequel dunk kak…

  9. “cinta bisa tumbuh asalkan kau bisa membuka hatimu untuk orang lain”
    aku suka banget thothor..
    kenapa harus boong trus dteng bawa gitar? kan jadi romantis thor :3
    sneng deh kalo udah hppy ending gini..
    thothor bisa buat ff action” gitu? kpan” buat yah ^^a
    jng lama” loh hiatusnya~ sering” update walupun gga ff kkk~

    salamphaphay-

  10. Yeeeaaayyyy akhirnya happy ending
    Good job thor mskpn pas d tengah2 gw tegang adegan pas c taeyeon kecelakaan.. Ternyata boong dasar taeyeon dork

  11. akhirnya taeny nikah juga hadehhhh kok somvlak ya thor nikahanya hahahaa kacau wkwkwwk..yahh kok gak dilanjut yulsicnya pengen liat yulsic gendong baby jg hahahaaa…
    bener kata afgan kalau jodoh pasti ketemu kikikikikk taeny n yulsic pastinya hahahaa

  12. boleh coment ga (?) bilang ajah boleh yah oke sip ,,emmm sbnrny dri awal gue baca nh ff kurang bgitu mengerti tp pas udh di part2 8 baru sdikit ngerti feel ny dpet,melowny dpet pkkny sip bgt lah wlau part 4 nya gue langkahin krna males mnta pw hahah tp pasti isinya desahan2 gth kan yah (sok Tau) oke tp buat keseluruhannya keren lah,,one shootnya jg bagus lanjut yah jgn bosen bkin ff *nyengir*

Jangan Malu-Malu... ♥